Artikel Medis

Dieta untuk Cholecystitis: Apa yang Bisa dan Tidak Bisa Dimakan?

Cholecystitis adalah peradangan pada kantong empedu yang dapat ditandai dengan nyeri tajam di bawah tulang rusuk kanan, mual, muntah, dan gangguan pencernaan. Salah satu komponen penting dalam pengobatan cholecystitis adalah diet, yang membantu mengurangi beban pada kantong empedu dan mencegah kekambuhan. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara rinci apa yang boleh dan tidak boleh dimakan saat cholecystitis, serta rekomendasi yang dapat membantu meningkatkan kondisi pasien.
Prinsip Utama Diet untuk Cholecystitis Diet untuk cholecystitis didasarkan pada prinsip-prinsip pola makan yang lembut, yang menghindari makanan yang dapat mengiritasi kantong empedu dan meningkatkan sekresi empedu.

Aspek penting dalam pola makan pada penyakit ini antara lain:

  • Makan secara teratur. Makanan harus dikonsumsi sering, tetapi dalam porsi kecil, agar tidak membebani sistem pencernaan. Ini membantu mencegah stagnasi empedu.
  • Makanan yang hangat. Sebaiknya makan makanan dalam keadaan hangat, tetapi tidak terlalu panas. Makanan yang sangat panas atau dingin dapat memicu kekambuhan.
  • Pengurangan lemak dalam diet. Makanan berlemak, terutama yang berasal dari hewan, memerlukan kerja ekstra dari kantong empedu dan dapat memperburuk kondisi.
  • Menghindari alkohol dan minuman berkarbonasi. Minuman ini dapat mengiritasi lapisan mukosa kantong empedu dan berkontribusi pada perkembangan peradangan.

Apa yang Bisa Dimakan pada Cholecystitis?

Pada cholecystitis, disarankan untuk memasukkan makanan yang tidak mengiritasi perut dan kantong empedu serta membantu menormalkan fungsi sistem pencernaan:
  • Daging dan ikan: Daging rendah lemak seperti ayam, kalkun, kelinci, dan ikan (ikan kod, ikan kerbau, ikan lele) sebaiknya dimasak dengan cara dikukus atau direbus. Jenis daging dan ikan berlemak sebaiknya dihindari.
  • Produk susu: Produk susu rendah lemak seperti keju cottage, yogurt, kefir, susu tidak asam, dan keju rendah lemak adalah sumber protein yang baik yang diperlukan untuk pemulihan jaringan tubuh. Namun, produk susu berlemak dan krim harus dihindari.
  • Sayuran: Sebagian besar sayuran dapat dimakan dalam bentuk rebusan, ditumis, atau dipanggang. Terutama yang bermanfaat adalah kentang, wortel, kembang kol, zucchini, labu, dan bit. Sayuran ini tidak mengiritasi lapisan mukosa kantong empedu dan membantu menormalkan pencernaan.
  • Buah-buahan: Buah-buahan yang manis dan tidak asam, seperti apel, pir, pisang, aprikot, serta beri (kecuali yang asam) adalah sumber vitamin yang baik. Buah-buahan ini bisa dimakan mentah atau dipanggang.
  • Produk sereal: Oatmeal, soba, nasi, dan bubur lainnya yang dimasak dengan air atau susu rendah lemak adalah sumber karbohidrat yang baik. Makanan ini mudah dicerna dan tidak memberi beban pada kantong empedu.
  • Roti dan kue: Dari produk roti, lebih baik memilih roti yang telah dipanggang semalam dari tepung terigu berkualitas tinggi atau roti dengan dedak. Kue yang mengandung banyak lemak dan gula harus dihindari.
  • Minuman: Teh hijau, rebusan rosehip, dan air mineral tanpa gas adalah minuman yang sangat baik untuk orang dengan cholecystitis.

Apa yang Tidak Bisa Dimakan pada Cholecystitis?

Untuk mencegah perburukan peradangan dan kekambuhan cholecystitis, sebaiknya menghindari makanan yang dapat mengiritasi kantong empedu atau meningkatkan produksi empedu:
  • Makanan berlemak: Daging dan ikan goreng, babi, sapi, domba, bacon, sosis, makanan asap, dan produk berlemak lainnya. Makanan ini dapat menyebabkan stagnasi empedu dan memperburuk peradangan.
  • Produk susu berlemak: Krim, keju berlemak, susu berlemak, es krim. Produk ini memberatkan kantong empedu dan dapat menyebabkan peradangan.
  • Makanan pedas, asin, dan asam: Saus pedas, acar, lobak, bawang, bawang putih, lobak, rempah-rempah, serta buah dan beri asam (misalnya jeruk, lemon, kiwi) dapat menyebabkan iritasi pada lapisan mukosa lambung dan kantong empedu.
  • Minuman berkarbonasi dan alkohol: Alkohol, terutama bir dan minuman keras, serta minuman berkarbonasi dengan gula atau aditif buatan dapat mengiritasi lapisan mukosa saluran pencernaan dan merangsang produksi empedu, yang dapat menyebabkan kekambuhan cholecystitis.
  • Makanan yang mengandung banyak serat: Beberapa jenis kacang-kacangan, sayuran mentah, kubis, dan jamur dapat menyebabkan perut kembung dan memberikan beban berlebih pada usus, yang menyulitkan proses pencernaan.
  • Makanan kaleng dan fast food: Makanan kalengan, produk setengah jadi, dan fast food sering mengandung bahan tambahan buatan, lemak jenuh, dan garam yang dapat memperburuk kondisi penderita cholecystitis.

Contoh Menu Harian Untuk memberikan gambaran, berikut adalah contoh menu harian untuk seseorang dengan cholecystitis:

  • Sarapan: Oatmeal dengan potongan apel, teh hijau.
  • Makan siang: Dada ayam rebus, puri kentang, kembang kol rebus.
  • Makan malam: Ikan kukus (misalnya ikan kod), sayuran tumis (wortel dan zucchini).
  • Sebelum tidur: Segelas kefir atau yogurt rendah lemak.
Kesimpulan Diet pada cholecystitis memainkan peran kunci dalam pengobatan penyakit ini dan pemeliharaan fungsi normal kantong empedu. Mematuhi pola makan yang tepat dan menghindari makanan yang menyebabkan peradangan dan stagnasi empedu membantu mempercepat pemulihan dan mencegah kekambuhan. Konsultasi dengan ahli gizi dapat membantu menyusun menu individu dan menyesuaikan diet sesuai dengan kondisi pasien.
Saluran Pencernaan (Gastrointestinal, GI)
Made on
Tilda