Apa itu Iritasi Kulit?
Iritasi kulit atau oprelosti adalah peradangan kulit yang disebabkan oleh kontak yang lama dengan kelembapan dan gesekan. Hal ini dapat menyebabkan kulit kemerahan, gatal, rasa sakit, dan dalam kasus yang lebih parah, dapat menyebabkan kerusakan pada kulit seperti luka atau lepuhan.

Mengapa Iritasi Kulit Terjadi?
Iritasi kulit sering terjadi pada area yang mengalami kontak langsung dengan pakaian, kelembapan (misalnya, keringat atau urin), atau gesekan antara kulit dengan kulit. Biasanya terjadi di tempat-tempat seperti:
- Paha bagian dalam
- Ketiak
- Lipatan perut
- Area genital
- Di bawah payudara
Beberapa penyebab utama iritasi kulit adalah:
- Kontak dengan kelembapan yang berkepanjangan—seperti keringat atau urin, atau kurangnya pengeringan setelah mandi.
- Gesekan—pergesekan kulit dengan kain atau kulit lainnya saat bergerak.
- Kebersihan yang kurang baik—seperti jarang mengganti pakaian dalam atau kulit yang bersentuhan lama dengan kain kotor atau lembap.
- Berat badan berlebih—lipatan kulit lebih sering mengalami gesekan.
- Penyakit—seperti diabetes, infeksi, atau gangguan kulit lainnya yang meningkatkan risiko iritasi.
- Alergi terhadap produk perawatan kulit atau pakaian.
Bagaimana Mengobati Iritasi Kulit di Rumah?
Menjaga Kulit Tetap Kering
Cuci area yang teriritasi dengan sabun lembut dan air hangat. Setelah itu, tepuk-tepuk kulit dengan handuk (jangan digosok) untuk menghindari kerusakan kulit yang sudah teriritasi.
Penggunaan Antiseptik
Gunakan antiseptik berbasis klorheksidin untuk mencegah infeksi.
Krema dan Salep
Untuk mempercepat penyembuhan, gunakan salep yang mengandung panthenol (misalnya Bepanthen Plus) atau zinc oxide, yang membantu melindungi kulit dan mempercepat proses pemulihan.
Pudr atau Bedak
Menggunakan bedak bayi atau talek dapat membantu mengurangi gesekan dan menjaga kulit tetap kering.
Memberi Akses ke Udara
Kenakan pakaian longgar agar kulit yang terluka bisa "bernapas". Jika iritasi terjadi di area selangkangan atau di bawah payudara, beri kesempatan pada kulit untuk tetap kering dan berventilasi baik dengan menghindari pakaian yang terlalu ketat.
Cuci area yang teriritasi dengan sabun lembut dan air hangat. Setelah itu, tepuk-tepuk kulit dengan handuk (jangan digosok) untuk menghindari kerusakan kulit yang sudah teriritasi.
Penggunaan Antiseptik
Gunakan antiseptik berbasis klorheksidin untuk mencegah infeksi.
Krema dan Salep
Untuk mempercepat penyembuhan, gunakan salep yang mengandung panthenol (misalnya Bepanthen Plus) atau zinc oxide, yang membantu melindungi kulit dan mempercepat proses pemulihan.
Pudr atau Bedak
Menggunakan bedak bayi atau talek dapat membantu mengurangi gesekan dan menjaga kulit tetap kering.
Memberi Akses ke Udara
Kenakan pakaian longgar agar kulit yang terluka bisa "bernapas". Jika iritasi terjadi di area selangkangan atau di bawah payudara, beri kesempatan pada kulit untuk tetap kering dan berventilasi baik dengan menghindari pakaian yang terlalu ketat.
Kapan Harus Mengunjungi Dokter?
Tidak Ada Perbaikan
Jika iritasi kulit tidak membaik setelah beberapa hari pengobatan di rumah, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Tanda-Tanda Infeksi
Jika muncul nanah, kemerahan, pembengkakan, atau peningkatan suhu tubuh, ini bisa menunjukkan infeksi.
Nyeri Parah atau Luka Terbuka
Jika iritasi menyebabkan nyeri yang parah atau luka yang tidak sembuh, segera konsultasikan dengan dokter.
Gejala Kondisi Umum yang Buruk
Jika setelah iritasi kulit muncul gejala seperti demam, sakit kepala, atau perasaan tidak enak badan, itu bisa menjadi tanda infeksi sistemik atau komplikasi.
Sering Terulang
Jika iritasi kulit terus berulang meski sudah menjaga kebersihan dengan baik, konsultasikan dengan ahli dermatologi.
Jika iritasi kulit tidak membaik setelah beberapa hari pengobatan di rumah, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Tanda-Tanda Infeksi
Jika muncul nanah, kemerahan, pembengkakan, atau peningkatan suhu tubuh, ini bisa menunjukkan infeksi.
Nyeri Parah atau Luka Terbuka
Jika iritasi menyebabkan nyeri yang parah atau luka yang tidak sembuh, segera konsultasikan dengan dokter.
Gejala Kondisi Umum yang Buruk
Jika setelah iritasi kulit muncul gejala seperti demam, sakit kepala, atau perasaan tidak enak badan, itu bisa menjadi tanda infeksi sistemik atau komplikasi.
Sering Terulang
Jika iritasi kulit terus berulang meski sudah menjaga kebersihan dengan baik, konsultasikan dengan ahli dermatologi.
Pencegahan Iritasi Kulit pada Dewasa
- Gunakan produk kebersihan yang dirancang untuk kulit sensitif agar terhindar dari iritasi.
- Pastikan untuk mencuci dan mengeringkan lipatan kulit secara teratur.
- Kenakan pakaian dari bahan alami yang tidak menyebabkan iritasi dan memungkinkan kulit bernapas.
- Jaga berat badan yang sehat dan hindari duduk atau berdiri terlalu lama dalam satu posisi untuk mengurangi gesekan.
Perawatan yang tepat dan tepat waktu untuk iritasi kulit membantu mencegah komplikasi dan mempercepat pemulihan kulit. Jika gejala tidak membaik atau memburuk, jangan ragu untuk segera mengunjungi dokter.