Arus listrik bukan hanya sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga ancaman serius bagi kesehatan. Terkena aliran listrik dapat sangat berbahaya dan menyebabkan berbagai kerusakan pada tubuh, termasuk luka bakar, masalah pernapasan, bahkan penghentian jantung. Tindakan yang tepat dalam beberapa menit pertama setelah tersengat listrik dapat memainkan peran penting dalam menyelamatkan nyawa dan mencegah konsekuensi jangka panjang.

Apa itu kerusakan akibat aliran listrik?
Kerusakan akibat aliran listrik adalah pengaruh aliran listrik pada tubuh yang dapat melaluinya dan menyebabkan berbagai kerusakan. Kekuatan arus, durasi paparan, jalur yang dilalui oleh arus di dalam tubuh, dan kondisi fisik orang tersebut berperan penting dalam tingkat keparahan kerusakan.
Jenis-jenis kerusakan akibat aliran listrik:
- Kerusakan ringan: dapat muncul dalam bentuk kemerahan pada kulit atau luka bakar ringan.
- Kerusakan berat: termasuk luka bakar dalam, penghentian jantung, gangguan pernapasan, dan kerusakan pada sistem saraf.
Bagaimana cara menentukan tingkat keparahan kerusakan?
Tingkat keparahan kerusakan tergantung pada faktor-faktor berikut:
- Tegangan arus: Arus bertegangan tinggi jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan arus tegangan rendah.
- Durasi paparan: Semakin lama seseorang terpapar arus, semakin besar risiko bagi kesehatan.
- Jenis arus: Arus searah lebih berbahaya bagi jantung daripada arus bolak-balik.
- Lokasi kerusakan: Jika arus melewati organ vital seperti jantung atau otak, konsekuensinya bisa lebih serius.
Apa yang harus dilakukan jika terkena aliran listrik?
Penting untuk diingat bahwa saat terkena aliran listrik, setiap detik sangat berharga. Berikut adalah langkah-langkah yang harus diambil:
Matikan sumber aliran listrik Jika seseorang terpapar aliran listrik, hal pertama yang harus dilakukan adalah memutuskan sumber arus agar paparan tidak berlanjut. Ini dapat dilakukan dengan cara berikut:
- Matikan peralatan listrik: Jika memungkinkan, matikan peralatan listrik atau cabut kabel dari stopkontak.
- Gunakan benda isolasi: Jika tidak dapat memutuskan sumber listrik, coba tarik korban dari sumber arus menggunakan bahan isolasi (seperti benda dari kayu, sarung tangan karet, atau tongkat).
Periksa pernapasan dan denyut nadi Setelah sumber aliran listrik diputus, segera periksa kondisi korban:
- Tidak ada pernapasan: Jika orang tersebut tidak bernapas, segera lakukan resusitasi.
- Tidak ada denyut nadi: Jika denyut nadi tidak teraba, mulailah dengan kompresi jantung dan pernapasan buatan.
Pertolongan pertama jika tidak ada pernapasan dan denyut nadi Jika korban tidak bernapas dan denyut nadi tidak teraba, lakukan hal berikut:
- Mulailah resusitasi jantung paru (RJP). Letakkan orang tersebut telentang di permukaan yang keras, berlutut di samping dada korban, dan lakukan 30 kompresi dada dengan kedalaman 5-6 cm. Kemudian berikan 2 hembusan napas. Ulangi siklus ini hingga ambulans datang atau denyut nadi kembali pulih.
Periksa luka bakar Jika ada luka bakar pada tubuh korban, jangan sentuh dengan tangan dan jangan oleskan krim atau salep. Luka bakar akibat aliran listrik bisa sangat dalam, dan perawatan yang salah dapat memperburuk kondisi. Luka bakar harus ditutupi dengan kain kasa steril atau perban tanpa menyentuh bagian yang terbakar.
Jangan mencoba memindahkan korban jika ia sadar Jika korban sadar dan tidak membutuhkan pertolongan medis darurat (misalnya, hanya luka bakar ringan), jangan coba pindahkan korban. Sebaiknya tetap bersama korban dan tunggu kedatangan ambulans.
Hubungi layanan darurat Jangan menunda untuk menghubungi layanan darurat, meskipun korban tampaknya sadar dan gejala tidak tampak serius. Dampak kerusakan akibat aliran listrik bisa muncul setelah beberapa waktu, dan bantuan medis profesional sangat diperlukan.
Jangan mencoba memindahkan korban jika ia sadar Jika korban sadar dan tidak membutuhkan pertolongan medis darurat (misalnya, hanya luka bakar ringan), jangan coba pindahkan korban. Sebaiknya tetap bersama korban dan tunggu kedatangan ambulans.
Hubungi layanan darurat Jangan menunda untuk menghubungi layanan darurat, meskipun korban tampaknya sadar dan gejala tidak tampak serius. Dampak kerusakan akibat aliran listrik bisa muncul setelah beberapa waktu, dan bantuan medis profesional sangat diperlukan.
Apa yang tidak boleh dilakukan saat terkena aliran listrik?
- Jangan menyentuh korban dengan tangan kosong jika ia masih terhubung dengan sumber listrik – ini bisa menyebabkan Anda juga tersengat listrik.
- Jangan oleskan minyak, krim, atau bahan berminyak pada luka bakar – ini hanya akan memperburuk kerusakan kulit.
- Jangan mencoba memberi korban air atau makanan jika ia sadar, tetapi sedang dalam kondisi syok – ini bisa menyebabkan komplikasi lebih lanjut.
Dampak kerusakan akibat aliran listrik
Meskipun korban tampaknya hanya mengalami luka bakar ringan, penting untuk mengetahui bahwa kerusakan akibat aliran listrik dapat menyebabkan dampak berikut:
- Luka bakar, baik di permukaan maupun yang lebih dalam.
- Gangguan ritme jantung, termasuk fibrilasi.
- Kerusakan pada sistem saraf: kelumpuhan, kejang.
- Kerusakan pada organ internal, terutama jika arus melewati dada atau perut.
Kesimpulan
Kerusakan akibat aliran listrik adalah keadaan darurat yang memerlukan tindakan cepat dan tepat. Penting untuk diingat bahwa pertolongan pertama harus difokuskan pada keselamatan korban dan pemutusan sumber arus, serta pemulihan pernapasan dan denyut nadi yang segera. Hanya tindakan cepat dan bantuan medis yang terampil yang dapat meminimalkan dampak kerusakan akibat aliran listrik dan menyelamatkan nyawa.