Artikel Medis

Menginjak paku, apa yang harus dilakukan?

Menginjak paku adalah situasi yang dapat terjadi pada siapa saja, terutama saat melakukan pekerjaan konstruksi atau berkebun. Meskipun lukanya tampak kecil, namun dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi atau tetanus.
Dalam artikel ini, kami akan memberi tahu Anda cara bertindak dengan benar dalam situasi seperti itu untuk meminimalkan risiko kesehatan.

Tindakan pertama setelah cedera

Hal pertama yang harus dilakukan adalah berhenti dan menilai situasinya. Paku dapat menembus jauh ke dalam jaringan, merusak otot, tendon, atau saraf. Selain itu, karat dan kotoran pada permukaannya meningkatkan risiko infeksi.

Apa yang harus dilakukan segera:

  • Berhentilah bergerak untuk mengurangi tekanan pada kaki yang cedera. Duduk atau berbaring.
  • Jika paku dangkal, cabutlah dengan hati-hati, jaga agar tetap lurus agar tidak melebarkan luka.
  • Jangan menekan bagian yang tertusuk agar kotoran tidak masuk lebih dalam.
  • Jika paku tertancap dalam, jangan mencoba mencabutnya sendiri. Balutlah luka dengan perban bersih dan pergilah ke pusat trauma sesegera mungkin.

Perawatan luka

Setelah mencabut paku, penting untuk merawat luka dengan benar untuk mencegah infeksi.

Langkah-langkah perawatan:

  • Bilas luka di bawah aliran air bersih untuk menghilangkan partikel-partikel kotoran.
  • Gunakan antiseptik seperti klorheksidin.
  • Gunakan pembalut steril (kasa atau perban). Hindari menggunakan kapas karena seratnya dapat menempel pada luka.
Penting: Jangan menutup luka dengan rapat (misalnya dengan perban) karena hal ini akan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri.

Kapan harus mencari pertolongan medis?

Meskipun lukanya tampak kecil, pertolongan medis diperlukan dalam kasus-kasus berikut ini:
  • Paku sudah berkarat, sudah tua, atau Anda menginjaknya di tempat yang terkontaminasi (seperti tempat pembuangan sampah atau tempat pupuk).
  • Luka cukup dalam dan pendarahan belum berhenti selama lebih dari 10-15 menit.
  • Terdapat tanda-tanda infeksi: kemerahan, bengkak, nyeri berdenyut, nanah, atau demam.
  • Anda tidak ingat kapan terakhir kali Anda mendapatkan suntikan tetanus.
Di unit gawat darurat, Anda akan mengingatnya:
  • Lakukan rontgen untuk menyingkirkan adanya fragmen kuku di jaringan Anda.
  • Anda akan diberikan suntikan serum tetanus jika sudah lebih dari 5 tahun sejak vaksinasi terakhir Anda.
  • Antibiotik (seperti amoksisilin) akan diberikan jika ada tanda-tanda infeksi bakteri.

Apa saja bahaya tetanus dan bagaimana cara menghindarinya?

Tetanus adalah infeksi berbahaya yang memengaruhi sistem saraf. Agen penyebabnya dapat ditemukan di tanah, logam berkarat atau kotoran hewan. Bahkan luka tusukan kecil pun dapat menjadi pintu masuk infeksi.
Yang penting untuk diketahui:
  • Jika Anda telah divaksinasi tetanus kurang dari 5 tahun yang lalu, mencuci luka sudah cukup.
  • Jika sudah 5-10 tahun sejak vaksinasi terakhir Anda, dosis penguat vaksin akan diperlukan.
  • Jika Anda belum pernah divaksinasi atau tidak ingat, dokter akan memberikan imunoglobulin tetanus.
Tip: Periksa catatan medis atau sertifikat vaksinasi Anda. Jika data tersebut tidak tersedia, lebih baik mengasuransikan diri Anda dan mendapatkan vaksinasi.

Merawat luka setelah kunjungan ke dokter

Setelah mendapatkan pertolongan medis, penting untuk merawat luka dengan benar untuk mempercepat penyembuhan.

Rekomendasi:

  • Ganti perban 1-2 kali sehari, terutama jika basah atau kotor.
  • Jangan membasahi luka selama 2-3 hari pertama. Gunakan stiker mandi yang tahan air.
  • Gunakan salep antibiotik jika diresepkan oleh dokter Anda.
  • Jaga agar kaki tetap dalam posisi tinggi (seperti di atas bantal) untuk mengurangi pembengkakan.
  • Hindari aktivitas pada kaki yang cedera, karena berjalan dapat memperlambat penyembuhan.

Apa yang tidak boleh Anda lakukan?

  • Panaskan luka - kompres dan bantal pemanas akan meningkatkan peradangan.
  • Tusuk luka dengan jarum atau pinset untuk “menemukan kotoran”.
  • Minum alkohol untuk “mendisinfeksi” - alkohol dapat memperlambat penyembuhan.
  • Mengonsumsi antibiotik tanpa resep dokter - hal ini dapat menyebabkan resistensi bakteri.

Kesimpulan

Bahkan luka kecil akibat paku pun membutuhkan perhatian yang cermat. Jangan mempertaruhkan kesehatan Anda - jika Anda ragu dengan tindakan Anda, berkonsultasilah dengan dokter.
Lebih baik meluangkan waktu untuk mengunjungi ruang gawat darurat daripada menghadapi komplikasi serius seperti abses atau tetanus.
Jaga diri Anda dan ikuti saran spesialis.
Kesehatan Umum dan Pencegahan
Made on
Tilda