Artikel Medis

Apa yang harus dilakukan jika jerawat terasa sakit?

Jerawat adalah masalah umum yang dihadapi banyak orang. Jerawat bisa terasa sakit dan menyebabkan ketidaknyamanan, terutama ketika meradang atau terinfeksi. Penyebab munculnya jerawat dan rasa sakitnya terkait dengan beberapa faktor, dan penting untuk memahami cara mengobatinya dengan benar.

Mengapa jerawat muncul?

Pori-pori tersumbat – Ketika kelenjar sebaceous di kulit menghasilkan terlalu banyak minyak, minyak tersebut dapat bercampur dengan sel kulit mati dan kotoran, yang menyumbat pori-pori. Hal ini menciptakan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan bakteri.
Perubahan hormon – Lonjakan hormon yang terjadi pada masa remaja, selama menstruasi, kehamilan, atau saat mengonsumsi obat hormon dapat meningkatkan produksi minyak, yang kemudian menyebabkan jerawat.
Stres – Stres emosional dan psikologis dapat meningkatkan kadar hormon, yang selanjutnya memicu peradangan dan pembentukan jerawat.
Perawatan kulit yang tidak tepat – Penggunaan kosmetik yang tidak sesuai, kurangnya pembersihan kulit, atau sebaliknya, perawatan yang terlalu agresif (misalnya penggunaan scrub yang berlebihan) dapat merangsang kulit dan menyebabkan peradangan.
Pola makan – Konsumsi makanan berlemak dan manis yang berlebihan juga bisa dikaitkan dengan seringnya muncul jerawat.

Mengapa jerawat bisa sakit?

Peradangan – Jerawat bisa terasa sakit karena proses peradangan, ketika bakteri masuk ke dalam pori-pori dan mulai berkembang biak. Ini menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa sakit.
Infeksi – Jika jerawat yang meradang rusak (misalnya, dipencet), hal ini dapat menyebabkan infeksi. Dalam hal ini, jerawat tidak hanya akan terasa sakit tetapi juga dapat membesar, dan mungkin muncul nanah.
Jerawat bawah kulit yang dalam – Terkadang jerawat muncul di lapisan kulit yang lebih dalam, yang menyebabkan rasa sakit. Bentuk ini sering disebut sebagai jerawat "kistik" atau "sakit di bawah kulit".
Gangguan sirkulasi darah – Jika jerawat terletak di area dengan peredaran darah yang aktif (misalnya, di dagu atau dahi), peradangan dapat menyebar ke pembuluh darah, yang memperburuk rasa sakit.

Bagaimana cara mengobati jerawat secara mandiri?

Jangan memencet jerawat – Ini dapat memperburuk peradangan dan menyebabkan infeksi menyebar, serta menimbulkan bekas luka atau noda.
Gunakan produk spot treatment – Gunakan gel atau krim khusus yang mengandung asam salisilat, benzoyl peroxide, atau belerang, yang dapat membantu mengurangi peradangan, mengeringkan jerawat, dan mempercepat proses penyembuhan.
Gunakan salep anti-peradangan – Jika jerawat terasa sakit, Anda bisa mengoleskan salep atau gel dengan efek anti-peradangan, misalnya yang mengandung antibiotik (seperti salep Clindamycin) atau salep belerang (Svavelsalva).
Membersihkan kulit – Membersihkan kulit secara teratur dari kotoran dan minyak berlebih dapat mencegah munculnya jerawat kembali. Gunakan produk pembersih yang lembut, yang tidak membuat kulit menjadi kering.
Kompres hangat – Jika jerawat terletak jauh di bawah kulit dan terasa sakit, Anda bisa meletakkan kompres hangat selama beberapa menit untuk mempercepat proses pematangan jerawat dan meredakan rasa sakit.

Kapan harus menemui dokter?

Jika jerawat tidak hilang atau semakin sakit – Jika peradangan memburuk atau jerawat terus berkembang meskipun sudah diobati, Anda sebaiknya menemui dokter untuk diagnosis yang lebih tepat dan perawatan yang sesuai.
Jika nanah atau pendarahan muncul – Pada jerawat yang bernanah atau berdarah, mungkin diperlukan intervensi medis yang lebih serius, terutama jika ada risiko infeksi.
Jika ada pembentukan kistik – Jerawat bawah kulit yang besar, sakit, dan tidak kunjung hilang bisa menjadi tanda jerawat parah, yang memerlukan perawatan medis, bukan pengobatan mandiri.
Jika jerawat disertai gejala lain – Misalnya demam, peradangan yang parah, atau iritasi, yang dapat mengindikasikan infeksi atau masalah dermatologis lainnya.
Jika jerawat meninggalkan bekas luka yang mencolok – Jika bekas jerawat meninggalkan noda atau bekas luka, dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan untuk meminimalkan dampaknya.

Penting untuk diingat:

Perawatan jerawat secara mandiri harus dilakukan dengan hati-hati. Jika Anda ragu mengenai jenis jerawat atau jika gejalanya memburuk, lebih baik berkonsultasi dengan dokter kulit yang dapat memberikan perawatan yang tepat. Jangan abaikan rasa sakit atau peradangan – ini dapat menyebabkan masalah kulit yang lebih serius.
Kesehatan Umum dan Pencegahan
Made on
Tilda